Perjalanan Hidup Dapat Menjadikan Individu yang Tangguh

Tuhan mengatur segalanya karena ada sebab dan akibatnya, pernah disakitin? Ya mungkin karena kita pernah nyakitin, entah itu dalam keadaan sadar ataupun nggak sadar. Dan juga berbagai peristiwa hidup lainnya.

Yang penting kita masih sadar dan tahu betul gimana caranya harus bangkit lagi, melangkah lagi, agar jadi lebih baik lagi, jadikan pengalaman kemaren itu sebagai pelajaran berharga, karena baik buruknya pasti akan ada hal yg bisa diambil jadi pembelajaran hidup kita kedepannya. Tetep semangat guys!!! Keep spread love in your life!

Thank You God, for all that you’ve done to me. Ada masanya kita lelah dalam mencapai tujuan, mencoba berlari kencang, tak jarang kita terjatuh dan mencoba bangkit kembali, melanjutkan perjuangan mencapai garis finish. Sadar betul pun, Tuhan nggak akan menciptakan kita jadi lebih kuat kalau tak pernah dibenturkan dengan berbagai masalah dan peristiwa yg membuat kita jatuh yg tidak hanya sekali dua kali.

Tan Malaka berkata “terbentur, terbentur, terbentur, Terbentuk”. Seperti itulah mungkin mental kita, kalau bisa belajar dari setiap peristiwa yg kita lalui, sepahit-pahitnya itu akan ada hal manis yg bisa kita jadikan pelajaran untuk kedepannya.

Akhir-akhir ini rasanya lagi sibuk menikmati kesibukan yg datang nggak berhenti, dari yg tadi menikmati sampai akhirnya jenuh sendiri. Sadar, bahwa pikiran ini harus dibagi, ngerjain beberapa pekerjaan sekaligus itu bukanlah perkara mudah. Bikin konten dan nyelesein pekerjaan di Instagram, ngebagi waktu untuk ngurusin lylaadventure, sibuk marketing-in lempahan, sampai nyelesein deadline beberapa project sebagai kontributor untuk beberapa media.

Gak lupa ngebagi diri untuk tetap bersosialisasi main sama temen dan nyempetin waktu untuk workout. Wowww kalau dipikir bisa gilaaak sendiri. Tapi ternyata Tuhan baik, tau kapasitas diri sebagai manusia nggak bisa memenuhi semuanya sekaligus dalam satu waktu, disadarin perlahan kalau prioritas itu dibuat ada biar kita bisa menyayangi diri sendiri. Kalau dulunya gue selalu menganut sistem “If you want to go fast, go alone” sekarang gue ganti jadi “if you want to go far, go together”, akhirnya kerjaan dibagi, bikin tim sendiri yg syukurnya bikin gue jauh lebih bisa nafas dari sebelumnya.