Alasan Kenapa Wanita Lebih Cepat Move On Daripada Pria

Alasan Kenapa Wanita Lebih Cepat Move On Daripada Pria

Sering sekali ada pertanyaan kenapa sih wanita itu cepat sekali move on dibanding pria. Apa memang selama ini si wanita tidak sesayang itu pada pasangannya? Apakah si wanita tidak serius dengan pasangannya? Atau memang si wanita tidak cinta dan ingin cepat mencari yang baru? Banyak sekali yang menjadi asumsi semata. Karena tidak ada jawaban yang relevan dan yang bisa menjawab rasa penasaran daripada kepala setiap lelaki. Tidak ada jawaban yang membuat mereka puas atau yang menurut mereka masuk di akal.

Alasan Kenapa Wanita Lebih Cepat Move On Daripada Pria

Untuk itu disini kita akan menjelaskan kenapa sih wanita itu cenderung lebih cepat move on ketimbang pria. Bukan tanpa alasan. Ini kalau dalam kasusnya, si wanitanya yang meminta putus. Sebelum wanita minta putus, atau mengakhiri hubungan. Itu bukan didasari, berpikir sehari dan meminta putus. Tentu tidak. Mereka itu sudah memikirkan sejak lama bahkan berbulan-bulan. Mungkin akan terlihat kejam, karena ternyata si wanita sudah memikirkan sejak lama. Tapi itu adalah proses dia sampai minta putus.  

Saat dia mulai merasa ada yang berbeda, atau merasa mulai tidak nyaman, dia akan mencoba untuk mempertahankan. Dia akan memberikan waktu. Dia akan melihat apakah untuk sekian hari, atau minggu, kalau pasangannya masih bersikap sama, ya berarti dia harus memutuskan hubungan. Tapi jika di selang waktu yang dia sudah putuskan, ada beberapa sikap pasangannya yang berubah menjadi lebih baik, maka dia akan mengurungkan niatnya. Tapi jika memang tidak ada perubahan, dan sudah sampai pada waktu yang dia tentukan. 

Itu belum langsung dia eksekusi, tapi dia masih mencoba mempersiapkan diri untuk jika tidak bersama pasangannya lagi, dia mencari cara bagaimana cara untuk menyelesaikan hubungannya. Jadi selama masa itu dia galau. Jadi wanita sudah galau duluan sebelum dia minta putus. Sehingga saat mereka putus, dia tinggal membutuhkan waktu yang tidak terlalu banyak untuk menangisi yang sudah terjadi. Dan di saat itu, si pria baru mulai masuk dalam masa galaunya.