Xian adalah salah satu daerah di China yang memiliki penduduk dengan jumlah muslim terbanyak. Dilansir dari instagram @catatanbackpacker, ini dia perjalanan Ashari Yudha mengunjungi Xian.
Selama lebih dari 12 jam, aku membisu ditengah keramaian. Perjalanan dari Beijing ke Xian dengan menggunakan kereta ekonomi, ternyata tidak begitu menyenangkan seperti yang kubayangkan. Pertama, aku menaiki kereta malam, yang otomatis tak ada pemandangan yang bisa kunikmati. Yang kedua, tanpa bahasa Mandarin, aku bak potongan kayu yang tergeletak diantara banyaknya orang di kereta. Usahaku sia-sia, aku berusaha menggunakan Google Translate untuk berbincang dengan penumpang disampingku, tetapi mereka terlihat kesulitan dan akhirnya tak tertarik. Dan yang terakhir, aku tak membawa makanan apapun. Rasa lapar selalu merubah seseorang, bukan?
Suara pengumuman dari masinis menggema di kabin kereta. Tampaknya, perjalanan ini tiba pada stasiun akhir dalam beberapa saat lagi. Suhu yang amat dingin membuatku agak malas keluar dari kereta, apalagi smartphoneku menunjukkan suhu minus dua derajat saat ini. Belum lagi, aku harus menunggu Karyn, travelmateku selama di Beijing yang ikut bersamaku. Dia menggunakan jenis kereta yang berbeda, yaitu sleeper train dengan kedatangan yang berbeda pula.
Smartphoneku tiba-tiba berbunyi, memberi notifikasi bahwa baterai telah habis. Satu persen tersisa. Powerbank juga telah habis. Di kereta, tak ada electric plug, padahal kereta ini nampak lebih baik dibanding kereta ekonomi di Indonesia. Bagaimana aku mengontak Karyn dan Hostku di Xian jika smartphoneku mati total?
“Sorry, can i charge my phone?” tanyaku kepada petugas disalah satu konter Tourist Information.
Dia membalasnya dengan bahasa Cina, yang membuatku cengo terdiam. Benar kata orang banyak, bahasa Tarzan sangat bermanfaat dimanapun dan kapanpun.
Tidak heran, Xian merupakan kota dengan penganut agama Islam terbesar di China. Sepanjang perjalanan saya di China, Xian merupakan kota yang paling mudah untuk mencari makanan halal. Ada sekitar 50 ribu orang muslim yang tinggal di Xian saat ini. Bahkan untuk shalat, ada sekitar delapan buah mesjid, jadi nggak perlu khawatir. Prinsip hanya makan dua kali sehari tak berlaku disini. Yes!